Wednesday 26 June 2013

Knowledge, Skill and Attitude

Jembatan Biru, Asrama STEI Tazkia 

Assalamuallaikum wr.wb

Siang yang sangat panas di Asrama STEI Tazkia, Bogor. 13 Juni 2013. Walaupun Bogor dikatakan sebagai kota hujan tetapi tetap saja yang namanya panas pasti sangat mengganggu. Tapi kali ini siang yang berbeda karena semua mahasiswa materikulasi STEI Tazkia akan melakukan acara Matriculation Closing Ceremony  dan mahasiswa pun senang haha, karena setelah sekitar 10 bulan diberikan ilmu yang sangat berharga di asrama tercinta. Ya setelah melaksanakan UAS matematika dan shalat Dzuhur semua mahasiswa berkumpul di Ibnu Khaldun Building. Acara ini dihadiri oleh beberapa staff STEI Tazkia Sentul juga dan Syekh Ramadhan turut hadir serta memberikan beberapa pengantar kata kepada mahasiswa. Serta Ayahanda Ust. Syafi'i Antonio juga hadir untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa :)

Ada beberapa motivasi yang sangat masih terdengar jelas dikuping saya sampai saat ini, Yaitu Cara agar mahasiswa STEI Tazkia menjadi lulusan yang handal dan sangat bermanfaat untuk lingkungannya.
Caranya yaitu kita harus memiliki Knowledge, Skill, dan Attitude yang sangat baik.

1. Knowledge (Pengetahuan)
Ust. Syafi'i Antonio mengatakan setiap mahasiswa pasti sudah akan atau wajib mendapatkan knowledge didalam kelas, namun menurut saya ini masih kurang, karena pengetahuan itu begitu luas kita masih bisa mencarinya juga diluar kelas. Oleh karena itu jangan hanya terpaku mendapatkan knowledge itu didalam kelas.

2. Skill (Ketrampilan)
"Skill itu tidak ada didalam kelas, maka kita harus menghadirkan ketrampilan itu sendiri, caranya dengan banyak latihan" Ust. Syafi'i Antonio. Ya benar sekali, untuk menggali ketrampilan yang kita miliki kita harus banyak latihan, seperti halnya Crhistian Ronaldo dia memiliki ketrampilan bermain sepak bola dengan sangat baik karena dia banyak latihan. Saya pernah baca kalau dia rata-rata latihan 5-6 jam sehari.

3. Attitude (Sikap)
Inilah hal yang sangat penting dalam hidup kita. SIKAP. Bukan diri kita yang menilai tetapi orang lain yang menilai bagaimana sikap kita sehari-hari dalam menjalani hidup ini. Dari sikap kita juga orang lain akan tau bagaimana gambaran kehidupan kita. Sikap ini harus kita latih karena sangat berguna unutk dunia kerja dan juga dunia bisnis. Namun, masih banyak orang belum bisa melatih sikap ini, banyak orang yang dipecat hanya karena dia tidak memiliki sikap yang baik walaupun dia cerdas. Jadi Attitude adalah hal nomor satu yang sekarang paling dicari didunia kerja.

Ya itulah beberapa motivasi yang dikatakan Ust. Syafi'i Antonio dalam penutupan Matriculation Closing Ceremony kepad para mahasiswa. Terima kasih saya ucapkan kepada ayahanda karena telah memberika motivasi yang begitu berharga :) . Bakal kangen asrama dah hahaha :p xD Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Mohammad Faqih Thalhah



Wassalamuallaikum wr.wb



Monday 24 June 2013

Pacaran Ngga Ya?


Apakah perwujudan cinta itu hanya berarti kasmaran saja? Hmm...menurut salah seorang peneliti, cinta itu bisa berarti banyak, dan salah satunya memang bisa diartikan kasmaran dan kasih terhadap lawan jenis. Karena perasaan senang terhadap lawan jenis itu merupakan fitrah, berarti sah-sah aja dong, namun apakah sarananya harus pacaran?
Sarana yang terbaik adalah simpan rasa itu, tata dengan rapi dan ekspresikan dengan cara yang halal, yaitu menikah. Ehem...

Senang sama lawan jenis, boleh gak ya? Bukankah itu fitrah!
Ehm, siapa yang bilang nggak boleh? Tapi apakah sarananya harus pacaran?

EMOSI CINTA
Menurut para peneliti, yang dimuat Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, CINTA ADALAH SALAH SATU EMOSI YANG ADA PADA MANUSIA. Emosi cinta ini mengandung beberapa emosi lain seperti: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran dan kasih.

Nah, dari emosi-emosi turunannya itu, jelas terlihat kalo PERWUJUDAN CINTA LEBIH LUAS SIFATNYA, BUKAN SEKEDAR KASMARAN SAJA. Persahabatan, penerimaan, kebaikan hati dsb bisa kita ekspresikan tanpa harus pacaran.

Tapikan, seorang laki-laki butuh perempuan, dan juga sebaliknya? Glek! (*smile*)
Jawabannya, memang iya sih! Namun, apakah lantas karena butuh itu kita jadi menerobos garis batas yang telah diatur Allah untuk menjaga kita?

WAJAR SAJA
Yap, wajar saja kalo kita senang dengan lawan jenis. Fitrah, betul itu! Tapi FITRAH BUKAN BERARTI HARUS DITURUTI SEHINGGA TAK TERKONTROL. KITA HARUS TETAP MENJAGA FITRAH AGAR TETAP MURNI DAN TAK TERKOTORI DENGAN NAFSU SESAAT. Cinta itu sendiri terbagi menjadi dua:

1. Cinta yang Syar'i
Cinta yang syar'i dasarnya adalah iman. Buka deh Q.S. 3:15, 52: 21 dan 3: 170.

2. Cinta yang Tidak Syar'i.
Sedangkan cinta yang tidak syar'i dasarnya adalah syahwat. Untuk yang ini silakan dibuka Q.S. 3:14, 80: 34-37, dan 43:67.

Kalau di stiker-stiker kamu sering baca: Cinta Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah, itu benar adanya. Urutan itulah yang utama. ALLAH MEMBENARKAN CINTA YANG SIFATNYA SYAHWATI seperti di Q.S. 3:14 (wanita/pria, anak, harta benda, dsb), SEBAB KECINTAAN YANG SIFATNYA SYAHWAT INI ADALAH TABIAT MANUSIA. Nah, KECINTAAN INILAH YANG PERLU DIKENDALIKAN.

Gimana cara mengendalikannya?

JAGALAH HATI
Ingat kisah Fatimah ra, putri Rasulullah saw? Setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra, Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika ditanya Ali, siapa laki-laki itu, Fatimah menjawab lelaki itu sebenarnya Ali sendiri (ehem!).

Bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya sudah ada bibit cinta pada diri Fatimah terhadap Ali, tapi toh beliau nggak lantas jadi kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan suka-suka gue. Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikan saat memang sudah halal untuk diekspresikan, yaitu saat telah menikah.


Aduh, jauh banget ya? Nggak juga kok, karena itulah kendalinya. Kalau belum siap menikah? Ya, jangan main api. Lebih baik 'main air' saja biar sejuk. Gimana 'main air'-nya?
1.     Jaga pergaulan. Bukan berarti ngggak boleh gaul sama cowok, tapi JAGA PANDANGAN (bukan berarti nunduk terus).
2.     Kalau menyukai lawan jenis, CUKUP SAMPAI TAHAP SIMPATI. Jaga hati. Kalau nggak tahan, jauhi diri dari orang yang kita sukai. Banyak-banyak puasa.
3.     Banyak ikut kegiatan buat mengalihkan diri. Kurangi interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat, di setiap tempat kita pasti selalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi SOLUSI UTAMA MEMANG MENJAGA DIRI.
4.     Banyakin teman (yang sejenis lho) dan cobalah untuk terbuka dengan teman itu. Jadi kamu nggak merasa kesepian. Cuma AKAL-AKALAN SI SETAN KOK KALO KAMU MERASA PUNYA TEMAN COWOK LEBIH ENAK DARIPADA TEMEN CEWEK ATAU SEBALIKNYA. Ngibul tuh si setan!
5.     Masih nggak kuat dan tetap ingin pacaran? Ya silakan saja. Tapi tanggung resikonya (kamu-kan sudah baligh). Harap diketahui, API NERAKA ITU PANAS, MESKI DI MUSIM HUJAN. DOSA BESAR ITU AWALNYA DARI KUMPULAN DOSA KECIL. Nah lho!


Penulis/Sumber : Dee
Editor : Abu Aufa
Pengirim : Ferry Hadary
Email : ferryhadary@yahoo.com