Friday 1 April 2011

Cinta Sejati

Suatu malam sebuah pertanyaan muncul di pikiranku.

Adakah cinta sejati? Bagaimana kau tahu bahwa orang yang kau cintai sekarang adalah cinta sejatimu? Lalu orang yang kukasihi berkata….. “Itu pertanyaan yang berat!”

Lalu ia mulai menceritakan suatu kisah dari seorang bijak yang pernah ia dengar:


Alkisah datanglah seorang anak menghadap ayahnya dan bertanya, “Ayah bagaimana aku bisa mencari dan menemukan cinta sejatiku? Lalu setelah aku menemukan satu yang aku sukai, bagaimana aku tahu kalau ia adalah cinta sejatiku?” Ayah yang bijak tersenyum menatap anaknya. dia menuntun anaknya ke suatu tempat; di tepi hutan yang lebat. Sang Ayah lalu menunjuk ke arah hutan itu. “Anakku, masuklah ke dalam hutan di sebelah kananmu, pilihlah satu pohon yang kamu sukai. Setelah itu berjalanlah engkau hingga sampai ke tepi hutan yang lain. Ingatlah, setelah kamu memilih satu pohon, kamu tidak dapat memilih pohon yang lain, dan kamu harus terus berjalan maju tanpa boleh kembali berbalik kebelakang melalui jalan yang kamu sudah lalui.” Sang anak mengangguk mengerti dan memulai perjalanannya. Di awal perjalanannya ia melihat beberapa pohon yang indah yang ia sukai bahkan ia menemukan pohon yang mendekati sempurna di tengah perjalanan, namun ia belum memutuskan untuk memilih, karena ia masih ingin tahu apa yang akan ia temukan di depan dan berharap untuk menemukan pohon yang lebih baik. Tapi hingga di akhir perjalanan ketika ia hampir tiba di tepi hutan, ia belum memilih dan pohon yang tersisa di hadapannya tak lagi indah, bahkan beberapa terlihat buruk. Akhirnya ia memutuskan untuk memilih satu pohon yang ia anggap terbaik dari antara pohon-pohon yang buruk. Ia merasa tidak puas namun ia harus memilih. ketika ia sampai di tepi hutan dan bertemu ayahnya dan menceritakan apa yang sudah ia alami. Ayah yang bijak hanya terenyum dan menyuruhnya masuk ke sisi hutan yang lain dan memberi anaknya kesempatan kedua untuk memilih dengan peraturan yang sama.

Dengan langkah yang cepat sang anak kembali masuk kedalam hutan dan berdasarkan pengalamannya, ia dengan cepat memilih pohon yang indah dan ia sukai di awal perjalanannya. Namun ia kembali kecewa ketika ia memasuki hutan lebih dalam, ia menemukan beberapa pohon yang lebih indah, lebih baik dan lebih sempurna. Namun sayangnya ia tidak bias memilih lagi karena ia sudah terlanjur memilih di awal perjalannya tadi. Ia kembali menceritakan pengalamannya pada ayahnya yang sudah menunggunya di tepi hutan.


Lalu sang Ayah berkata, “Anakku…. Hutan ini adalah lingkup hidupmu. Perjalananmu di hutan bagaikan perjalanan hidupmu. Sepanjang perjalanan hidupmu, kamu akan menemukan banyak wanita disekitarmu. Kamu hanya bisa memilih satu dalam hidupmu. dan kamu tidak akan pernah tahu siapakah cinta sejatimu. Mungkin kau akan melewatkan beberapa yang indah untuk menemukan yang lebih baik sampai akhirnya di satu waktu kau kecewa karena tidak ada lagi gadis terindah yang bisa kau pilih menjadi pendamping hidupmu. Sehingga kamupun terpaksa harus memilih yang terbaik dari antara yang kurang kamu sukai. Atau bias saja kamu sudah memilih yang kamu anggap terindah di satu waktu di tengah perjalanan hidupmu. Kau akan bahagia di satu waktu dengannya. Namun di masa berikutnya kau akan kembali kecewa karena kau melihat dan bertemu dengan orang2 yang lebih baik. Dan kau akan menyesal karena tidak sabar menunggu lebih lama untuk mendapatkan yang lebih baik.



Anakku, cinta sejati bukanlah berarti yang terbaik menurutmu, cinta sejati adalah pilihan terbaikmu di suatu masa hidupmu. bukanlah masalah kalau ia tidak sebaik orang di masa lalumu atau di masa depanmu. Pilihan, apabila sudah ditetapkan, adalah hal yang harus kau pertahankan sepanjang sisa hidupmu. terbaik atau tidak, indah atau buruk, bergantung pada pandanganmu dan caramu menilai. Maka itu, jadikanlah pilihanmu menjadi yang terbaik sepanjang hidupmu.

Janganlah terus mencari cinta sejati, tetapi jadilah cinta sejati bagi pasanganmu. Niscaya kau akan mendapatkan hidup yang lebih indah.

Anak itu meninggalkan ayahnya sambil terus berfikir tentang kata2 ayahnya. Ia memutuskan untuk menemukan pilihannya yang akan menjadi cinta sejatinya.

Teman….sudahkah kau menemukan cinta sejatimu? Dan maukah kau memutuskan untuk menjadi cinta sejati bagi orang yang sudah kau pilih?